edisi memancing pengulik
Penanggalan radiokarbon - apa itu Carbon Dating?
Penanggalan radiokarbon adalah suatu metode penentuan usia suatu objek yang mengandung materi organik dengan memanfaatkan sifat radiokarbon, suatu isotop radioaktif dari karbon. Wikipedia
-----------------------------------------------
Kejanggalan pada teknik carbon dating :
Peradaban tua dan peninggalan nya itu memang ada,dan umurnya memang tua.
Tapi kemungkinan terjadi kesalahan penulisan dan penempatan angka angka baik dari segi penanggalan itu sendiri - hingga teknik carbon dating, apakah sudah akurat? karena sepertinya tidak.
---------------
Penanggalan radiokarbon adalah alat utama yang digunakan para arkeolog untuk menentukan usia tanaman dan benda-benda yang dibuat dengan bahan organik. Tetapi penelitian terbaru menunjukkan bahwa standar penanggalan radiokarbon yang diterima secara umum dapat meleset dari sasaran - sehingga mempertanyakan kebenaran sejarah.
-------------
Tapi itu mengasumsikan bahwa jumlah karbon-14 di atmosfer konstan - padahal variasi apa pun akan mempercepat atau memperlambat waktu.
Jam itu awalnya dikalibrasi oleh usia benda-benda peninggalan yang diketahui seperti mumi Mesir dan roti dari Pompei,
karya yang memenangkan Willard Libby, Hadiah Nobel 1960 dalam bidang Kimia.
Tetapi bahkan dia "menyadari bahwa mungkin akan ada variasi", kata Christopher Bronk Ramsey, ahli geokronologi di Universitas Oxford, Inggris, yang memimpin karya terbaru, yang diterbitkan hari ini di Science. Berbagai proses geologis, atmosfer, dan matahari dapat memengaruhi tingkat karbon-14 atmosfer.
Ternyata! Kita Hidup di Abad 18, bukan Abad 21
Sedangkan ini - carbon dating versi umum :
Gimana sih Caranya Ilmuwan Tahu Umur Fosil yang Ditemukan?
Kok bisa para ilmuwan tahu seberapa tua umur fosil yang ditemukan? Semua itu bukan asal tebak apalagi ngarang-ngarang, tapi dihitung secara ilmiah! Berikut penjelasannya.
Untuk kejadian yang masih ‘baru’ terjadi puluhan sampai ratusan tahun yang lalu, para sejarawan masih bisa berpatokan pada tulisan/jurnal yang ditulis oleh peradaban masa lalu, entah itu terukir di prasasti atau candi, tertulis di daun lontar, pelepah pohon, serat kayu, dinding gua, dan sebagainya.
Tapi gimana dengan pengetahuan kita tentang kehidupan prasejarah ketika manusia belum mampu “menyuarakan” keberadaannya berupa gambar atau tulisan? Dari mana sih para ilmuwan arkeologis, palentologis, dan ahli geologi bisa tau tentang kondisi dunia pada masa lampau sehingga kita tau bahwa jutaan tahun yang lalu itu ada dinosaurus, ada manusia purba, ada ikan hiu raksasa (megalodon), dan lain sebagainya?
Seperti yang mungkin sebagian besar lo ketahui, sumber informasi utama bagi para ilmuwan untuk meraba kehidupan pada zaman pra-sejarah berasal dari fosil yang ditemukan. Fosil dalam arti adalah sisa-sisa atau jejak mahluk hidup dari masa lalu yang terawetkan secara alami memang bisa memberikan banyak informasi kepada kita yang hidup di jaman modern tentang kondisi kehidupan di masa lampau. Dari mulai kapan makhluk hidup yang terfosilisasi itu hidup, bagaimana bentuknya, cara kerja sistem tubuhnya, sampai kondisi lingkungan pada jaman makhluk itu hidup.
Eh tapi tunggu dulu nih… sebelum kita percaya gitu aja dengan omongan para ilmuwan itu. Pernah gak sih lo kepikiran darimana mereka (para ilmuwan) bisa mendapatkan informasi sebanyak dan sedetail itu hanya dengan menggali tulang-belulang? Gak usah jauh-jauh mikirin gimana bentuknya makhluk itu dan cara hidupnya dulu deh… coba kita telaah dulu pertanyaan yang lebih sederhana : Gimana caranya para ilmuwan tahu bahwa fosil yang ditemukan berasal dari ratusan, ribuan, atau bahkan jutaan tahun yang lalu?
Comments
Post a Comment